Appliance & Electronics Show (Indonesia)‪10:00-17:00 | 27 nov. 2024 - 30 nov. 2024‪JIExpo Kemayoran Jakarta (JIE)
Tendências do setor

Konsumsi Listrik dan Perubahan Permintaan Energi di Indonesia


Brief

Pada tahun 2020, konsumsi listrik Indonesia mencapai 242 TWh, dengan rumah tangga dan industri sebagai konsumen utama. Meskipun permintaan listrik tumbuh sekitar 6% tahunan selama dekade sebelumnya, tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 1%. Sebagian besar listrik digunakan di Jawa-Bali dan Sumatera, sementara provinsi dengan tingkat elektrifikasi tinggi mengantisipasi pertumbuhan yang lebih lambat. Selama pandemi COVID-19, konsumsi listrik rumah tangga meningkat, namun sektor komersial dan industri mengalami penurunan yang signifikan. Perkiraan menunjukkan pemulihan permintaan energi pada tahun 2022.


Pada tahun 2020, Indonesia mengkonsumsi total 242 terawatt jam (TWh) listrik. Konsumen utama adalah rumah tangga dan sektor industri, masing-masing menyumbang sekitar 46% dan 29% dari total permintaan. Sektor komersial mengikuti sebagai konsumen terbesar ketiga dengan pangsa sebesar 17%.

Sisa 8% didistribusikan di antara bangunan umum, layanan sosial, penerangan jalan, dan transportasi. Dari tahun 2009 hingga 2019, permintaan listrik tumbuh dengan rata-rata tahunan 6%, tetapi mengalami penurunan lebih dari 1% pada tahun 2020.

Sebagian besar listrik yang dihasilkan (89%) digunakan di Jawa-Bali dan Sumatera. Provinsi-provinsi dengan elektrifikasi sekitar 99% mengantisipasi pertumbuhan permintaan yang lebih lambat. Menurut laporan RUPTL 2021-2030, provinsi-provinsi seperti Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, dan Yogyakarta diharapkan akan menyaksikan pertumbuhan permintaan listrik yang meningkat.

Periode COVID-19 menyebabkan peningkatan konsumsi listrik rumah tangga, namun diimbangi dengan penurunan lebih besar di sektor komersial dan industri. Penurunan energi jangka pendek dalam negara ini diharapkan pulih pada tahun 2022.

AnteriorSeguinte >